Indonesia Pimpin Indeks Keamanan Siber di Asia Tenggara

Posted on

Chi boust – Palo Alto Networks menempatkan Indonesia di puncak Indeks Keamanan Siber Asia Tenggara. Riset menilai 2.800 perusahaan menengah di 12 negara Asia Pasifik dan Jepang. Indonesia mencatat skor 20,65 dari 25. Dengan skor ini, Indonesia unggul atas negara tetangga.

“Baca Juga: ASUS dan Microsoft Rilis Konsol Genggam ROG Xbox Ally

Anggaran Keamanan Siber Perusahaan Menengah

Perusahaan menengah Indonesia mengalokasikan rata-rata 14,4% pendapatan untuk keamanan siber. Anggaran itu mendukung proteksi data dan operasi tim TI. Selain itu, perusahaan memperkuat layanan keamanan aplikasi dan data. Selain aplikasi, banyak yang fokus pada pemantauan operasi keamanan (SOC) dan teknologi cloud.

Pendorong Utama Investasi Siber

Riset mengidentifikasi tiga pendorong utama investasi perusahaan menengah di Indonesia:

  1. Mendukung transformasi digital perusahaan.
  2. Melindungi data dan kepercayaan pelanggan.
  3. Memenuhi tata kelola, risiko, dan kepatuhan.

Kesenjangan Adopsi AI

Meskipun banyak investasi, adopsi AI dalam operasi keamanan masih rendah. Banyak organisasi masih dalam tahap awal penggunaan AI. Oleh karena itu, riset merekomendasikan integrasi kapasitas AI ke dalam platform keamanan. Pendekatan ini membantu menyederhanakan operasi harian dan meningkatkan deteksi ancaman.

Kerangka Kerja dan Kematangan Solusi

Riset menilai lima bidang utama keamanan siber:

  • Eksekusi strategi.
  • Integrasi ke bisnis.
  • Kapabilitas operasional.
  • Kematangan solusi.
  • Adopsi kerangka NIST 2.0.

Skor rata-rata Asia Pasifik dan Jepang mencapai 19,01 dari 25. Angka ini menunjukkan kematangan moderat dan peluang peningkatan.

Rekomendasi untuk Perusahaan

Perusahaan menengah harus:

  • Menyusun peta jalan implementasi AI.
  • Melatih tim TI pada kerangka kerja modern.
  • Menguji dan memperbarui kebijakan respons insiden.
  • Berkolaborasi dengan mitra untuk edukasi keamanan berkelanjutan.

“Baca Juga: Google Tambah Fitur Gemini di Docs Android dalam 20 Bahasa

Kesimpulan dan Langkah Berikutnya

Indonesia memimpin indeks keamanan siber regional. Namun, perusahaan perlu mempercepat adopsi AI dan kerangka kerja. Dengan anggaran yang cukup dan strategi proaktif, organisasi dapat memperkuat ketahanan. Selanjutnya, kolaborasi lintas sektor dan peningkatan keahlian TI akan memperkokoh posisi Indonesia dalam menghadapi ancaman siber.