Chi boust – Game The First Descendant buatan Nexon Games menjadi perbincangan hangat di kalangan gamer.
Game ini terkenal karena menghadirkan karakter wanita dengan penampilan yang seksi dan menonjol.
Banyak gamer pria mengaku sulit fokus saat melihat tampilan karakter dan video promosi yang dirilis developer.
Namun, ternyata ada alasan khusus di balik desain karakter tersebut.
“Baca Juga: Prototype Remaster Dirumorkan Sedang Digarap Iron Galaxy“
Pandangan Developer Soal Desain Karakter Seksi
Dalam wawancara eksklusif bersama GameSpark, Beom-jun Lee selaku produser dan Min-seok Joo sebagai direktur membagikan pandangan mereka.
Keduanya menjelaskan bahwa karakter dengan penampilan menarik merupakan bagian dari identitas dan daya tarik utama game.
Menurut Lee dan Joo, setiap karakter di The First Descendant memiliki ciri khas yang membedakan satu sama lain.
Mereka menganggap desain seksi bukan sekadar untuk menarik perhatian, tetapi juga sebagai bentuk ekspresi seni.
Tim mereka berusaha menciptakan keseimbangan antara estetika, konsep karakter, dan gaya permainan yang cepat.
Proses Kreatif di Balik Pembuatan Karakter
Dalam proses pembuatan karakter, tim pengembang mencontohkan Bunny Descendant sebagai salah satu karakter ikonik.
Konsep awal karakter ini terinspirasi dari kemampuan berlari cepat yang kemudian dikaitkan dengan kelinci.
Tim desain lalu mengembangkan ide tersebut menjadi karakter yang enerjik dan berani.
Desainer kemudian memperkuat konsep dengan detail visual yang menarik.
Mereka memberi arahan seperti “jangan perlihatkan wajahnya, tapi biarkan pakaiannya tetap terbuka”.
Tim desain fokus pada aspek kecil seperti gerakan, proporsi tubuh, dan ekspresi tubuh agar karakter terasa hidup.
Semua elemen tersebut bertujuan menciptakan karakter yang unik dan menggambarkan kekuatan sekaligus keanggunan.
Penampilan Seksi Dianggap sebagai Seni Artistik
Beom-jun Lee dan Min-seok Joo menjelaskan bahwa desain karakter seksi memiliki nilai artistik tersendiri.
Mereka menganggap setiap lekuk kostum dan pose mencerminkan gaya seni tim pengembang.
Menurut mereka, sensualitas bisa menjadi simbol kekuatan dan kepercayaan diri, bukan sekadar daya tarik visual.
Tim menilai bahwa pemain dapat menikmati keindahan visual tanpa harus melupakan esensi permainan.
Desain tersebut dibuat dengan niat menampilkan keunikan karakter, bukan sekadar memancing perhatian publik.
Kriteria Kolaborasi yang Unik dan Selektif
Redaksi GameSpark juga menanyakan bagaimana tim memilih proyek kolaborasi.
Developer menjelaskan bahwa mereka hanya bekerja sama dengan franchise populer yang memiliki identitas kuat.
Tim ingin setiap kolaborasi memperkuat kesan aksi cepat dan karakter yang ikonik.
Alasan itu membuat The First Descendant berkolaborasi dengan Nier Automata dan Bayonetta.
Kedua waralaba tersebut sesuai dengan semangat permainan dan menjadi favorit para anggota tim.
Tim pengembang menegaskan bahwa kolaborasi tidak hanya soal popularitas, tetapi juga kecocokan nilai dan gaya bermain.
Kesimpulan: Artistik, Ikonik, dan Berani Berbeda
Pandangan Nexon Games terhadap desain karakter memperlihatkan bahwa mereka memiliki visi yang jelas.
Mereka tidak sekadar menciptakan karakter seksi, tetapi menekankan keindahan visual sebagai karya seni.
Tim pengembang ingin setiap karakter memancarkan kekuatan, daya tarik, dan keunikan khas dunia The First Descendant.
Dengan pendekatan tersebut, game ini berhasil menciptakan identitas yang kuat dan berbeda dari game lainnya.
Kini, para gamer tinggal menunggu bagaimana Nexon mengembangkan arah visual dan kolaborasi berikutnya.
“Baca Juga: Bloober Team Siapkan Rencana Baru untuk Seri Cronos“
