Chi boust – Perjalanan event 12 hari OpenAI kini sudah mencapai puncaknya. Pada hari ke-10, OpenAI menghadirkan fitur baru yang memungkinkan pengguna ChatGPT untuk berkomunikasi melalui WhatsApp.
Fitur ini merupakan salah satu inovasi yang diumumkan dalam acara tersebut, memberikan akses yang lebih praktis dan fleksibel kepada pengguna ChatGPT. Berbeda dengan pengumuman sebelumnya yang lebih fokus pada teknologi mutakhir, fitur ini menyasar teknologi yang lebih sederhana dan akrab, seperti pesan WhatsApp dan bahkan jaringan telepon rumah.
Pengguna kini dapat berinteraksi langsung dengan ChatGPT melalui WhatsApp, menjadikannya alat yang lebih mudah diakses untuk membantu menyelesaikan berbagai tugas, mulai dari menjawab pertanyaan sederhana hingga memberikan saran yang kompleks. Meskipun fitur ini telah menarik perhatian banyak pihak, masih menjadi pertanyaan apakah pengguna di Indonesia dapat langsung menikmati layanan ini.
OpenAI belum memberikan detail spesifik tentang ketersediaan fitur WhatsApp ChatGPT di berbagai negara. Namun, dengan tingginya jumlah pengguna WhatsApp di Indonesia, diharapkan fitur ini segera tersedia untuk pengguna lokal.
Baca Juga : Telkomsel Sabet Glotel Awards 2024 Berkat Digital Hyper AI
Dua Cara Mudah Mengakses ChatGPT, Termasuk Lewat WhatsApp
OpenAI kini menyediakan dua cara baru untuk mengakses ChatGPT, memberikan kemudahan lebih bagi penggunanya. Cara pertama adalah melalui jaringan telepon toll-free, yang saat ini hanya berlaku bagi pengguna di Amerika Serikat. Metode ini memungkinkan pengguna untuk menghubungi ChatGPT langsung melalui jaringan telepon, namun sayangnya tidak tersedia untuk wilayah lain.
Cara kedua, yang telah diuji dan dapat digunakan di Indonesia, adalah melalui pesan teks WhatsApp. Pengguna hanya perlu mengirimkan pesan ke nomor 1-800-242-8478 untuk mulai berinteraksi dengan ChatGPT melalui aplikasi WhatsApp. Layanan ini bekerja seperti chatbot biasa, di mana pengguna dapat mengetikkan pertanyaan atau instruksi, dan ChatGPT akan memberikan balasan secara instan.
Meskipun mudah digunakan, ada beberapa keterbatasan pada layanan ini. Fitur seperti pencarian online atau analisis gambar tidak dapat diakses melalui WhatsApp. Namun, pengguna tetap dapat menikmati sebagian besar fungsi utama ChatGPT secara gratis, seperti menjawab pertanyaan, memberikan saran, atau membantu menyelesaikan tugas harian.
Baca Juga : Panduan Gunakan Meta AI di Grup WhatsApp untuk Obrolan Seru
Efek Negatif AI: Kasus Pengguna Character.ai yang Berujung Tragis
Kecerdasan buatan (AI) semakin terintegrasi dalam berbagai aspek kehidupan, memberikan kemudahan dan efisiensi dalam pekerjaan. Namun, di balik manfaatnya, AI juga menyimpan risiko yang dapat berdampak buruk, termasuk memberikan jawaban yang menyesatkan atau bahkan berpotensi membahayakan nyawa.
Salah satu kasus tragis terjadi pada seorang pengguna Character.ai yang memutuskan untuk mengakhiri hidupnya setelah berinteraksi dengan karakter dalam platform tersebut. Insiden ini menjadi sorotan setelah ibu korban mengajukan tuntutan kepada pengembang AI tersebut, menuduh mereka lalai dalam mengelola teknologi yang mereka ciptakan.
Menurut laporan, korban diduga menerima jawaban atau saran yang tidak sesuai dari AI, yang berkontribusi pada keputusannya untuk bunuh diri. Kasus ini memicu perdebatan mengenai tanggung jawab etis para pengembang AI terhadap keamanan dan dampak sosial dari teknologi yang mereka kembangkan.
AI dirancang untuk membantu, tetapi jika tidak diawasi dengan baik, ia dapat memberikan informasi yang salah atau tidak sensitif. Hal ini menyoroti pentingnya pengawasan dan pengaturan dalam pengembangan AI, terutama pada platform yang memungkinkan interaksi langsung dengan pengguna.
Kasus ini menjadi pengingat bahwa, meskipun teknologi memiliki potensi besar, pengembang harus memastikan bahwa produk mereka aman dan tidak memberikan dampak negatif yang tidak diinginkan. Transparansi, pengawasan, dan perlindungan pengguna adalah elemen penting yang harus menjadi prioritas dalam pengembangan kecerdasan buatan.