Chi boust – Teh adalah minuman favorit banyak orang, dan sering kali dinikmati setelah mengonsumsi obat. Meskipun teh memiliki manfaat kesehatan, mengonsumsinya segera setelah obat bisa menimbulkan efek negatif yang merugikan. Kafein dan tanin dalam teh dapat berinteraksi dengan berbagai obat, mengurangi efektivitasnya dan memicu masalah kesehatan. Berikut adalah beberapa efek buruk yang perlu Anda ketahui jika Anda terbiasa minum teh setelah obat.
1. Menurunkan Efektivitas Obat
Kafein dalam teh dapat mengurangi efektivitas berbagai jenis obat. Jika Anda mengonsumsi obat seperti phenobarbital dan phenytoin (untuk kejang), rosuvastatin (penurun kolesterol), felodipine (untuk hipertensi), atau risedronate (untuk osteoporosis) setelah minum teh, obat-obatan ini mungkin tidak bekerja dengan optimal. Hal ini dapat menyebabkan penyakit tidak kunjung sembuh atau gejala tetap ada.
“Baca juga: Serangan Jantung, Tips Mencegah dan Menjaga Kesehatan”
2. Menghambat Penyerapan Obat
Tanin dalam teh, terutama teh hitam, dapat mengganggu proses penyerapan obat oleh tubuh. Tanin berikatan dengan zat lain, seperti protein dan mineral, yang dapat menghambat penyerapan obat antipsikotik seperti fenotiazin. Akibatnya, kadar kafein dalam tubuh bisa meningkat dan menyebabkan efek samping lain. Untuk memastikan obat diserap dengan baik, sebaiknya beri jeda waktu antara konsumsi obat dan minum teh.
3. Memicu Masalah Jantung
Mengonsumsi teh setelah obat tertentu bisa menimbulkan masalah jantung serius. Misalnya, obat seperti efedrin dan agonis beta-adrenergik (untuk asma) dapat meningkatkan risiko detak jantung tidak teratur jika dikombinasikan dengan kafein. Stimulasi berlebihan dari kafein dan obat dapat menyebabkan masalah jantung, termasuk palpitasi atau detak jantung yang tidak teratur.
4. Menyebabkan Gelisah dan Sakit Kepala
Konsumsi antibiotik atau obat-obatan lain seperti cimetidine (untuk asam lambung), disulfiram (Antabuse), dan kontrasepsi bersama teh dapat meningkatkan risiko gelisah, sakit kepala, dan peningkatan denyut jantung. Obat pengencer darah seperti ticlopidine juga bisa menimbulkan kegelisahan dan hiperaktif jika dikonsumsi sebelum minum teh.
5. Meningkatkan Risiko Kejang
Jika Anda mengonsumsi teh yang mengandung kafein setelah minum obat untuk mengontrol kejang, seperti fenitoin, fenobarbital, atau karbamazepin, efektivitas obat ini bisa berkurang. Akibatnya, risiko terjadinya kejang bisa meningkat, terutama pada pengidap epilepsi.
6. Menaikkan Tekanan Darah
Obat stimulan seperti amfetamin dapat meningkatkan tekanan darah dan detak jantung. Kafein dalam teh memiliki efek yang sama. Bila teh dikonsumsi setelah obat stimulan, tekanan darah bisa meningkat, berpotensi menyebabkan masalah jantung. Kafein juga dapat mempengaruhi MAOI (obat antidepresan), seperti phenelzine dan selegiline, menambah risiko masalah tekanan darah.
7. Menurunkan Kadar Kalium
Obat diuretik, yang digunakan untuk mengeluarkan kelebihan garam dan air dari tubuh, dapat menurunkan kadar kalium. Kafein dalam teh juga dapat menurunkan kadar kalium jika dikonsumsi dalam jumlah besar. Mengombinasikan kedua faktor ini dapat menyebabkan kadar kalium dalam tubuh menurun terlalu banyak, yang berdampak negatif pada kesehatan.
“Simak juga: Merapikan Koper Serta Merawat ini Tipsnya!”
8. Memperlambat Pembekuan Darah
Obat seperti warfarin, yang digunakan untuk mencegah atau memperlambat pembekuan darah, bekerja dengan menurunkan vitamin K. Teh yang diminum dalam jumlah banyak dapat mengurangi efektivitas warfarin, meningkatkan risiko pembekuan darah. Ini bisa berbahaya jika Anda bergantung pada obat ini untuk mencegah stroke atau kondisi terkait pembekuan darah.
9. Menyebabkan Gugup dan Cemas
Obat anti jamur seperti flukonazol dapat memperlambat metabolisme kafein dalam tubuh. Ketika dikombinasikan dengan teh, kadar kafein dalam tubuh bisa meningkat, menyebabkan gejala seperti gugup, cemas, dan insomnia. Ini memperjelas pentingnya menjaga jarak antara konsumsi teh dan obat anti jamur.
Untuk menjaga kesehatan dan memastikan obat berfungsi dengan baik, sebaiknya hindari minum teh segera setelah mengonsumsi obat. Jika Anda memiliki pertanyaan atau kekhawatiran mengenai interaksi obat dan makanan, konsultasikan dengan dokter atau profesional kesehatan Anda.