Aplikasi Saingan WhatsApp Didukung Elon Musk

Posted on

Chi boust – Telegram menerima dukungan finansial besar dari perusahaan milik Elon Musk, xAI. Startup tersebut dilaporkan membayar USD 300 juta kepada Telegram. Dana ini digunakan untuk meluncurkan chatbot AI bernama Grok di dalam platform Telegram. CEO Telegram Pavel Durov mengonfirmasi kemitraan ini melalui akun resminya. Ia menyebut kemitraan ini memperkuat posisi keuangan Telegram secara signifikan.

“Baca Juga: Instagram Kini Dukung Rasio Foto 3:4 di Feed

Telegram dan xAI Sepakati Bagi Hasil Langganan

Selain pendanaan awal, Telegram juga akan menerima 50% dari total pendapatan langganan xAI yang dijual di Telegram. Durov menyatakan bahwa pengguna Telegram akan mendapat akses langsung ke teknologi AI terbaik. Peluncuran Grok AI di Telegram direncanakan berlangsung pada musim panas tahun ini.

Elon Musk Ungkap Fakta Baru Soal Kesepakatan

Meski Durov menyebut adanya kesepakatan, Elon Musk justru mengungkapkan hal berbeda. Dalam unggahan di X, Musk mengatakan belum menandatangani kesepakatan dengan Telegram. Ia tidak memberikan penjelasan tambahan tentang status resmi kemitraan tersebut.

Telegram Capai 1 Miliar Pengguna, Dekati WhatsApp

Telegram kini telah memiliki lebih dari satu miliar pengguna aktif bulanan. Jumlah ini semakin mendekati WhatsApp yang memiliki sekitar dua miliar pengguna. Telegram populer di negara seperti Rusia dan Ukraina dan digunakan oleh pejabat serta militer.

Pavel Durov Dihadapkan pada Penyelidikan

Di sisi lain, Durov sedang menghadapi penyelidikan hukum di Prancis. Ia dituduh membiarkan berbagai aktivitas ilegal di Telegram, termasuk penipuan, perdagangan narkoba, dan pornografi anak. Durov, yang lahir di Rusia, saat ini menjalankan Telegram dari Dubai setelah meninggalkan negaranya pada 2014.

Durov Serang WhatsApp Lewat Kontes Viral

Durov secara terbuka menyerang WhatsApp yang ia sebut sebagai aplikasi “peniru murahan.” Ia meluncurkan kontes berhadiah USD 50.000 untuk kreator yang membuat video viral tentang keunggulan Telegram dibanding WhatsApp. Ia mengklaim bahwa WhatsApp mencoba menjatuhkan Telegram melalui kampanye hitam dan fitur yang tertinggal.

“Baca Juga: AI Semakin Populer di Indonesia, Ini Data dan Faktanya

Telegram Klaim Inovasi Lebih Unggul

Durov mengatakan bahwa WhatsApp berulang kali meniru fitur Telegram. Ia menegaskan bahwa Telegram tetap independen dan kini mulai menguntungkan. Telegram tumbuh tanpa bantuan perusahaan besar dan tetap mempertahankan visinya.