Chi boust – Makan Telur mempunya berberapa efek pada kesehatan. Telur adalah salah satu bahan makanan yang sering dianggap sebagai pilihan sehat. Dengan kandungan nutrisi yang padat dan kemudahan dalam pengolahan, telur menjadi favorit banyak orang untuk sarapan atau tambahan dalam berbagai hidangan. Namun, meski makan telur memiliki manfaat kesehatan yang signifikan, konsumsi yang berlebihan dapat berdampak negatif pada tubuh kita. Artikel ini membahas lima efek kesehatan yang mungkin timbul akibat makan telur terlalu banyak berdasarkan penelitian ilmiah terbaru.
1. Risiko Kelebihan Kolesterol
Telur, khususnya bagian kuningnya, dikenal mengandung kolesterol tinggi. Satu butir telur utuh mengandung sekitar 190 mg kolesterol, yang mewakili lebih dari 60% dari batas asupan kolesterol harian yang disarankan, yaitu 300 mg. Meskipun diet keseluruhan dan faktor genetik lebih berperan dalam tingkat kolesterol darah, konsumsi telur dalam jumlah berlebihan dapat menyumbang pada asupan kolesterol yang tidak sehat. Menurut Dietary Guidelines for Americans, meskipun batasan kolesterol spesifik tidak lagi diberlakukan sejak 2015, tetap dianjurkan untuk mengonsumsi sumber kolesterol secara moderat untuk menjaga kesehatan jantung.
“Baca juga: Biaya Pendidikan Naik Setiap Tahun, Persiapan dan Strategi”
2. Peningkatan Risiko Penyakit Jantung
Beberapa studi menunjukkan hubungan antara konsumsi kolesterol yang tinggi dengan peningkatan risiko penyakit kardiovaskular (PKV). Sebuah studi tahun 2019 menemukan bahwa mengonsumsi lebih dari 300 mg kolesterol per hari berhubungan dengan risiko PKV yang lebih tinggi hingga 17% serta peningkatan risiko kematian sebesar 18%. Sebuah meta-analisis yang diterbitkan dalam jurnal Circulation pada tahun 2022 juga mengkonfirmasi bahwa konsumsi telur harian yang berlebihan dikaitkan dengan risiko PKV dan kematian yang lebih besar. Meski penelitian lebih lanjut masih diperlukan, disarankan untuk mengonsumsi telur dalam jumlah yang wajar guna menjaga kesehatan jantung.
3. Potensi Kenaikan Berat Badan
Kenaikan berat badan sering kali berhubungan dengan konsumsi makanan yang tinggi kalori. Meskipun telur adalah sumber protein yang baik, terlalu banyak mengonsumsinya dapat berkontribusi pada asupan kalori berlebih, yang pada gilirannya dapat menyebabkan kenaikan berat badan. Untuk menghindari efek ini, pertimbangkan untuk menggabungkan telur dengan bahan makanan lain yang rendah kalori, seperti sayuran segar (bayam, paprika, tomat), dan hindari memasak telur dengan bahan berkalori tinggi seperti mentega. Pilihlah minyak sehat seperti minyak zaitun atau minyak alpukat sebagai alternatif.
4. Risiko Meningkatnya Diabetes
Sebuah studi yang dipublikasikan dalam jurnal Diabetes Care pada tahun 2009 mengungkapkan bahwa konsumsi lebih dari 7 butir telur per minggu dapat meningkatkan risiko diabetes tipe 2. Meski begitu, beberapa penelitian juga menunjukkan bahwa telur dapat membantu mengatur kadar gula darah dan meningkatkan sensitivitas insulin pada individu dengan pradiabetes atau diabetes tipe 2. American Diabetes Association merekomendasikan telur sebagai sumber protein yang bergizi. Oleh karena itu, penting untuk mempertimbangkan asupan telur dalam konteks diet keseluruhan dan kesehatan pribadi.
“Simak juga: Apple Watch, Selamatkan Nyawa Peter Moore”
5. Konsumsi Makanan Tidak Sehat Lebih Banyak
Cara telur disiapkan dapat mempengaruhi dampaknya terhadap kesehatan. Banyak orang menggoreng telur dengan mentega atau menyajikannya dengan produk olahan tinggi lemak dan sodium seperti bacon atau ham. Praktik ini tidak hanya menambah jumlah kalori dan lemak jenuh dalam diet, tetapi juga dapat berkontribusi pada konsumsi sodium berlebih. Hal ini, lebih dari jumlah telur itu sendiri, dapat meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular. Oleh karena itu, penting untuk memperhatikan cara memasak telur dan memilih bahan tambahan yang lebih sehat.
Meskipun telur adalah makanan bergizi dan dapat menjadi bagian dari diet sehat, penting untuk mengonsumsinya dalam jumlah yang wajar. Kesehatan jantung, risiko diabetes, dan kontrol berat badan adalah beberapa faktor yang perlu dipertimbangkan ketika menyusun pola makan yang seimbang. Dengan memperhatikan asupan telur dan cara penyajiannya, kamu dapat menikmati manfaat kesehatan telur sambil meminimalkan potensi risiko kesehatan.